teng.. teng.. teng.. akhirnya pertanda waktu istirahat itu dibunyikan.
sebagian murid berlari menuju ke kantin untuk memenuhi hasrat perutnya. ada
juga yang berkumpul bersama-sama sambil memakan bekal yang telah mereka bawa
dari rumah. Dan beberapa siswa melakukan kegiatan lainnya.
"biiiilllllll...." teriakan seorang murid perempuan periang yang
selalu tersenyum kepada temannya. namanya alice, terkenal heboh, dan akrab
dengan teman lainnya.
"apaaa..apaaa.." balas bill pada alice sambil tertawa.
mereka berdua memang sudah berteman sejak bertemu dikelas ini. candaan
mereka berdualah yang selalu membuat heboh isi kelas ini. waktu istirahat
mereka juga sering cerita-cerita tentang kehebohan mereka. bill yang selalu
memelintir pembicaraannya hingga membuat alice tertawa dan juga sebaliknya.
ini adalah hari rabu, ada yang berbeda dengan alice yang periang, wajahnya
sangat berubah dari biasanya.
"are you okay
alice?? you look so bad" tanya catrine, teman sebangku alice.
alice hanya terdiam dan tak ingin menjawab petanyaan catrine. beberapa saat
setelah itu, entah kenapa alice tiba-tiba menangis, ternyata alice memang
sedang sakit, alice memang sedikit manja saat sakit.
"alice, kamu kalau sakit pulang aja. ga usah di paksa ke sekolah juga
kaliiii" teriak ellin teman yang duduk didepan alice dengan nada yang
sangat prihatin.
tak lama setelah itu, ayah alice datang kesekolah untuk menjemput putrinya
yang terlihat sangat lemah.
dirumah, alice hanya tiduran di kamarnya sambil memainkan laptop kesayangannya.
handphone alice bergetar, dan dilihatnya ternyata itu adalah pesan dari bill,
dibuka nya pesan itu
"lice, kamu sakit?" tanya bill
"iyaaaa.. hehe" balas alice pada bill dengan gaya yang masih
ceria
bill terlihat sangat prihatin dengan keadaan alice.
hari ke hari, bill selalu memberikan perhatiannya kepada alice hingga alice
merasakan ada sesuatu yang berbeda dari perhatian-perhatian itu. alice
menceritakan hal itu pada teman dekatnya di kelas dengan perasaan bingung dan
aneh
"menurut aku sih itu ga wajar lice, ada yang beda, ini lebih"
jawab temannya sambil tertawa.
pernyataan itu semakin membuat alice bingung.
hari hari selanjutnya masih begitu, alice hanya mencoba membuat semua nya
menjadi biasa. hingga malam itu semua pertanyaan alice terjawab, perhatian bill
itu memeng tidak biasa, semua tindakan bill yang di sadari alice itu memang
tidak biasa, terbukti saat malam itu bill mengungkapkan perasaannya dan meminta
alice untuk menjadi pacarnya melalui chat. sontak alice terhenyak dari posisinya
yang sedang santai dikasur, alice terkejut bukan karna apa yang diungkapan
bill, alice sudah menduga semuanya. tapi alice tak tau bagaimana cara membalas
apa yang diungkapkan bill, alice hanya terdiam, entah mengapa alice menjadi
takut, dan merasa seperti dihantui, semuanya terasa menjanggal bagi alice dan
akhirnya ia tak membalas chat dari bill.
keesokan harinya di sekolah, semua terlihat berbeda, ada yang berubah
dengan bill, dia terlihat sangat aneh, wajahnya muram, dan terlihat seperti
orang yang sedang marah. itu semua semakin membuat alice merasa takut, tapi
alice tak melihatkan ketakutannya dan menutupi dengan keceriaannya. saat itu
alice dan bill tak lagi bersapaan seperti biasanya, dan teman-teman alice
menyadari itu.
siangnya, dengan perasaan takut alice membalas chat bill dan mengatakan
bahwa ia tidak bisa dengan apa yang diungkapkan bill semalam, alice tak bisa
menjadi pacar bill.
hari-hari berikutnya dan seterusnya alice dan bill masih saja berdiaman. Alice
menganggap sikap bill yang membuatnya takut itu terlalu kekanak-kanakan, itu
membuat alice tak suka dan malas, anggapan alice adalah ia tak bisa menerima
seseorang yang telah dianggapnya teman menjadi kekasihnya. cinta dalam sebuah
pertemanan hanya membuat apa yang telah terbuat itu hancur. teman yang menjadi
pacar pasti akan terasa berbeda, saat berteman tak akan ada batasan, tapi
batasan akan muncul saat menjadi pacar. Dan itu sangat tak disukai alice, alice
tak ingin itu terjadi, selain itu alice juga tak memiliki perasaan apa pun pada bill, semua hanya sebatas teman.